Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
aku infin kau mengenang
segala kisah tentang kita
yang telah terpahat rapi di rangka langit
bersama segenap noktah-noktah peristiwa
juga canda dan pertengkaran-pertengkaran kecil
yang mewarnai seluruh perjalanan kita
dalam lengang tanpa kata
Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
aku ingin kau tetap menyimpan
setiap denyut nadi yg berdetak
dan degup cepat debar jantung
saat mataku memaku matamu
disela derai gerimis menyapu beranfa
kala kita pertama bertemu di temaram senja
dalam sepi, tanpa suara
Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
aku infin cinta itu tetap tersimpan rapi
pada larik bianglala, pada hujan, pada deru kereta
pada embun di rerumputan, pada pucuk pepohonan
sembari memetik mimpi yang telah kita sematkan disana
lalu mendekapnya perlahan
dalam sunyi, tanpa cahaya
Jika suatu ketika kita tak bersama lagi
aku ingin kita akan tetap saling menyapa
lalu merajut angann kembali
seraya meniti ulang bahawa menjadi tua adalah nescaya
dan untuk itu kita tak perku ambil peduli
karena kita tahu
dalam lengang, tanpa kata
dalam sepi, tanpa suara
dalam diam, tanpa airmata
dalam sunyi, tanpa cahaya
ada bahagia
untuk kita
hanya kita
Friday, October 14, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment